Cacar air, atau varicella, adalah infeksi virus yang disebabkan oleh virus varicella-zoster (VZV). Penyakit ini paling umum terjadi pada anak-anak, tetapi juga dapat mempengaruhi orang dewasa yang belum pernah terinfeksi sebelumnya. Cacar air ditandai dengan munculnya ruam, gatal, dan bintik-bintik kemerahan yang berisi cairan. Meskipun cacar air umumnya dianggap sebagai penyakit ringan, dapat menyebabkan komplikasi serius, terutama pada individu dengan sistem kekebalan yang lemah. Memahami penyebab cacar air adalah langkah penting dalam pencegahan dan pengendalian penyakit ini.
1. Penyebab Utama: Virus Varicella-Zoster
Penyebab utama cacar air adalah virus varicella-zoster, yang merupakan anggota dari keluarga virus herpes. Virus ini sangat menular dan dapat menyebar melalui dua cara utama:
- Kontak Langsung: Virus dapat menyebar melalui kontak langsung dengan cairan dari lepuh cacar air yang terinfeksi. Ketika lepuh pecah, cairan tersebut mengandung virus yang dapat menginfeksi orang lain.
- Penyebaran Melalui Udara: Virus ini juga dapat menyebar melalui droplet udara ketika seseorang yang terinfeksi batuk atau bersin. Orang yang tidak memiliki kekebalan terhadap virus ini dapat terinfeksi hanya dengan menghirup droplet yang mengandung virus.
2. Risiko Penularan
Cacar air sangat menular, dengan risiko penularan mencapai 90% bagi orang yang tidak memiliki kekebalan. Ini berarti bahwa jika seseorang berada di dekat individu yang terinfeksi, ada kemungkinan tinggi mereka akan terinfeksi juga. Risiko ini meningkat terutama di lingkungan yang padat, seperti sekolah atau tempat penitipan anak.
Virus ini juga dapat menular satu atau dua hari sebelum munculnya ruam, sehingga seseorang dapat menularkan virus sebelum mereka menyadari bahwa mereka sakit. Setelah terpapar, biasanya dibutuhkan waktu sekitar 10 hingga 21 hari untuk gejala pertama muncul.
3. Faktor Risiko
Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang terinfeksi cacar air:
- Usia: Cacar air lebih umum terjadi pada anak-anak di bawah usia 12 tahun. Anak-anak yang belum divaksinasi atau belum pernah terinfeksi sebelumnya berada dalam risiko lebih tinggi.
- Sistem Kekebalan Tubuh yang Lemah: Individu dengan sistem kekebalan yang lemah, seperti penderita HIV/AIDS atau mereka yang sedang menjalani kemoterapi, lebih rentan terhadap infeksi.
- Paparan dengan Orang yang Terinfeksi: Mereka yang tinggal atau bekerja dengan individu yang terinfeksi, terutama dalam lingkungan yang padat, memiliki risiko lebih tinggi.
- Vaksinasi: Orang yang belum divaksinasi terhadap cacar air memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terinfeksi. Vaksin cacar air biasanya diberikan pada anak-anak sebagai bagian dari program imunisasi rutin.
4. Gejala Cacar Air
Setelah terinfeksi, gejala awal cacar air dapat meliputi:
- Demam: Sering kali, gejala pertama yang muncul adalah demam ringan, disertai dengan malaise atau rasa tidak enak badan.
- Ruam: Ruam khas cacar air biasanya dimulai dengan bercak merah kecil yang berkembang menjadi lepuh berisi cairan. Lepuh ini kemudian pecah dan membentuk keropeng.
- Gatal: Ruam cacar air sangat gatal, dan sering kali mengganggu kenyamanan pasien.
5. Komplikasi
Meskipun cacar air biasanya ringan pada anak-anak, beberapa orang mungkin mengalami komplikasi, seperti:
- Infeksi Bakteri Sekunder: Lepuh yang pecah dapat terinfeksi oleh bakteri, yang dapat menyebabkan infeksi kulit serius.
- Pneumonia: Cacar air dapat menyebabkan pneumonia, terutama pada orang dewasa dan individu dengan sistem kekebalan yang lemah.
- Masalah Neurologis: Dalam kasus yang jarang terjadi, cacar air dapat menyebabkan komplikasi neurologis, seperti ensefalitis.
6. Pencegahan
Pencegahan cacar air paling efektif melalui vaksinasi. Vaksin cacar air memberikan kekebalan yang kuat dan membantu mencegah penyebaran virus. Vaksin ini biasanya diberikan dalam dua dosis: dosis pertama antara usia 12 hingga 15 bulan dan dosis kedua antara usia 4 hingga 6 tahun.
Selain vaksinasi, langkah-langkah pencegahan lainnya termasuk:
- Menghindari Kontak dengan Orang yang Terinfeksi: Jika seseorang dalam keluarga terinfeksi, penting untuk menjaga jarak dan menghindari kontak langsung.
- Menjaga Kebersihan: Mencuci tangan secara teratur dan menjaga kebersihan lingkungan dapat membantu mencegah penyebaran virus.
Kesimpulan
Cacar air adalah infeksi virus yang sangat menular, paling umum pada anak-anak tetapi dapat mempengaruhi siapa saja yang belum terinfeksi sebelumnya. Memahami penyebab, risiko, dan gejala cacar air sangat penting untuk pencegahan dan penanganan penyakit ini. Dengan vaksinasi dan langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita dapat mengurangi risiko infeksi dan melindungi kesehatan masyarakat. Jika Anda atau anak Anda mengalami gejala cacar air, segera konsultasikan dengan profesional medis untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Baca Juga: Buta Warna: Memahami Penyebab dan Dampaknya